Rabu, 08 Januari 2014

Inilah tugasku sebagai kakak dari Tuhan...

Sore yang begitu indahnya bagi sepasang suami - istri, dengan hadirnya anak kedua mereka. Bagaikan bunga yang merekah, itulah gambaran seorang ibu yang baru saja melindungi dengan perhatian spesial selama sembilan bulan, dan seorang ibu yang baru saja melahirkan anaknya dengan rasa sakit yang tak bisa dikatakan bagaimana ia merasakan sakitnya melahirkan anaknya yang kedua dengan waktu dua puluh dua jam. Dan saat sore itu pula, seorang anak kecil yang merasa takut karena tak tahu apa yang terjadi oleh ibunya. Gadis kecil itu hanya bisa terdiam di sebuah lorong rumah sakit, tepat di sebelah ruang melahirkan. Ia terus bertanya.

" Bibi, apakah ibu akan baik - baik saja? Aku sangat takut sekarang. Ayah tidak ada di sampingku. Apa yang harus kulakukan untuk menjadi berani bibi?"kata gadis kecil itu sembari memeluk erat boneka mickey mouse dari ibunya.
"Angel, ibumu baru saja memberimu seorang malaikat. Sebentar lagi, kau bisa melihat malaikat itu. Kau akan tahu bagaimana indahnya memiliki malaikat kecil yang akan kau rawat"kata bibi.
"Malaikat kata bibi? "
"iya.. dan kau akan tau suatu saat. Kenapa kau akan menjaga malaikat kecil itu."

Saat operasi sudah berjalan lancar. Dan karena waktu yang begitu lama, angel pun tertidur dipangkuan bibinya. Saat ia terbangun, ia menyadari hari sudah pagi. Dan ia merasa begitu kaget. Karena berada di sebuah ruangan yang begitu bersih, begitu segar, begitu heningnya. Sampai ia berjalan mendekati seseorang yang sedang tidur, tida lain ibunya sendiri.

Dengan pelan, gadis kecil itu membangunkan ibunya. Begitu ibunya menoleh, angel pun melihat sosok asing yang tidak pernah ia tahu sampai saat itu. Ibunya yang ditanyai terus, akhirnya menjelaskan dengan pelan, bahwa itulah malaikat yang dibicarakan bibinya.

Namun, kebahagian seperti kandas dengan sebuah jarum yang ditusuk - tusukan ke hati mereka semua. Ternyata si malaikat kecil itu, memliki kekurangan di telinga kirinya. Ia tidak bisa mendengar sam sekali. Begitu terpukulnya ibu Angel. Angel pun yang tidak begitu peka, karena ia tidak tahu bahwa tidak bisa mendengar bisa saja membuat orang kesusahan.

Waktu terus bergulir, dan sampailah saat malaikat kecil bernama Kevin berusia 6 tahun, dan Angel berusia 12 tahun.

Pemikiran Angel, saat hari pertama dan hari selanjutnya memilik adik kecilnya itu terus berubah. Hingga usianya sekarang. Ia merasa kesal, marah, dan terkadang menangis sendiri di kamarnya. Angel kesal dan marah karena ia merasa ibunya lebih menyayangi adiknya.

Di saat Kevin memasuki umur 6 tahun, Angel memukul dada Kevin dengan keras dan menghina kekurangannya karena Kevin tidak mau mengalah untuk suatu barang.
Di saat Kevin memasuki umur 7 tahun, Angel membentak dengan sangat keras dan menghina kekurangannya karena Kevin memukul Angel dengan bercanda.
Di saat Kevin memasuki umur 8 tahun, Angel membanting tas sekolah adiknya dan menghina kekurangannya karena Kevin ingin menguasai meja belajar Angel.
Di saat Kevin memasuki umur 9 tahun, Angel memukul dan memecahkan kacamata Kevin dan menghina kekurangannya karena Kevin menjatuhkan pekerjaan sekolah Angel.
Di saat Kevin memasuki umur 10 tahun, Angel menghina dengan kata - kata kasar atas kekurangan adiknya itu, karena Kevin membuat Angel pusing jika pulang bersama - sama setiap hari.


Dan di saat Kevin umur 11 tahun, dan Angel umur 17 tahun...

Saat itulah mata hati Angel terbuka. Dan ia begitu terpukul atas selama ini tingkah lakunya yang ia lakukan kepada Kevin, adiknya.

Sore yang begitu dingin karena musim dingin yang baru saja dimulai, Angel hanya berdua dengan ibunya. Sang ibu bercerita panjang lebar tentang semua yang ingin diceritakan. Angel pun mendengar dengan semangat karena tidak sering ia dan ibunya bisa berdua seperti ini.

Sampai pada cerita mengenai adiknya... Angel terpana... Terdiam... dan sedih...

Ibunya mengatakan...
" Adikmu selama ini tidak bisa mendapat teman yang baik. Hanya beberapa teman yang menyukainya. Mungkin jika adikmu bisa juara kelas terus banyak yang ingin jadi temannya. Banyak temannya yang memandang ia sebelah mata. Sering adikmu mengatakan untuk tidak memakai alat pendengaran lagi, karena ia malu. Sungguh kasihan adikmu"

Saat itu juga, Angel pergi ke kamarnya. Ia menangis tanpa suara. Ia mengingat kembali apa yang ia lakukan dulu. Sungguh. Semuanya benar - benar tingkah laku yang menyakitkan adiknya. Angel benar - benar kecewa dan marah pada dirinya sendiri. Ia tidak tahu bahwa selama ini teman - teman di sekolah adiknya tidak bisa menerima dengan tulus. Ingin marah juga rasanya mengapa adiknya yang menderita seperti itu..
Seandainya yang memiliki kekurangan mendengar adalah ia sendiri pasti ia yang akan di hina, ia yang akan di jauhi, ia yang akan memiliki sedikit teman, ia yang akan merasa malu sendiri, dan ia yang akan sendirian. Angel menyesal dengan semua yang ia lakukan. Saat itulah juga ia sadar bahwa ia melupakan sesuatu hal selama ini.. Tugas yang begitu penting menjadi kewajibannya. Tugas untuk menjaga malaikat dari Tuhan..

Setelah semuanya yang Angel tau, ia mengubah semuanya. Walaupun sudah membuang 17 tahun, Angel berdoa supaya Tuhan memberikan waktu yang lama. Agar ia bisa mengganti semua yang telah ia hancurkan bersama adiknya..


" JADIKAN PERSAUDARAAN SEBAGAI TANGGUNG JAWAB YANG INDAH, BUKAN HANYA UNTUK MEMINTA MAAF ATAU MEMAAFKAN "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar