Sabtu, 29 Desember 2012

PAKU DI BAN

Helooo temann - teminnn..
Selamat malam menjelang pagii... hehehe..

Well... today is Saturday.. haha.. Where are you going, guys?
Asikny mlm minggu nanti saya ada janji dengan teman - teman lama.. Sudah tidak sabar untuk berkumpul berbagi cerita. Maklum, teman - teman yang saya maksud adalah teman - teman jaman SD, jarang bahkan belum pernah kami kumpul besar bersama seperti besok.. Semoga saja besok lancar - lancara untuk ketemuan.. hihihi.. XD So happy pokokkny!! haha


Selain share tentang ke-happy-an sayaa, saya juga belajar beberapa hal yang menampar pipi kiri dan kanan saya hari ini. Salah satunya bermulai dari paku yang tertancap di ban motor saya, si Beatie.. haha.. 

Jadiii.. Sore tadi kurang lebih jam 4, saya sudah siap - siap untuk pergi. Acara utama dan acara besar sih ada persekutuan di gereja, tapi karena jamnya jam setengah enam, dan jam 4 saya sudah bisa pergi saya berpikir untuk mampir - mampir. Beberapa tempat yang mau saya datangi terlebih dahulu toko buku, dan supermarket, karena ada beberapa hal yang harus saya beli dan butuhkan. :D Tapi eh tapi.. Ternyata oh ternyata.. Waktu saya memanaskan mesin motor saya si beatie, dan menjalankan untuk dikeluarkan ke halaman rumah, yang saya rasakan bannya seperti bocor. Lalu saya triak deh superhero saya yang luar biasa, alisa papa ayahanda tercinta.. haha.. 

Saya tanya, ada yang salah ga sih sama ban motor saya. Jujur saya belum pandai tentang mesin motor, dan tidak ingin mempelajari. Jadi saya tanya superhero yang ada dirumah saya. Ternyataaaa... Ada paku kecil tertancap di ban motor saya. LUAR BIASA. Mengapa?

Jujur, waktu saya tahu masih jam 4 saya senang luar biasa karena bisa mampir - mampir dan pergi dulu sebelum ke gereja, dan karena hal itu saya jadi terlalu fokus untuk menentukan. Antara mau ke mall dlu atau ke toko buku dulu. Saya jadi tidak menyiapkan hati untuk ke gereja dan fokus untuk apa yang akan saya lakukan nanti.. Jadi kalimat pernyataan yang kurang halus adalah "saya menomorduakan Tuhan".

Setelah saya tahu ada paku dan lebih jujur lagi saya tidak suka dengan bengkel dan segala hal yang berurusan dengan pembenahan motor alias servis motor. Emosi saya mulai terpancing. Saya jadi berpikir seperti ini, "Aduh... Koq ada paku sih... Jadi kepotong nih waktu yang ada untuk ke toko buku. Mana saya tidak tahu bengkel yang terdekat dimana dan jangan - jangan nanti lama untuk menambal ban yang bolong karena paku itu." Hmmmm... See? Itu yang saya pikirkan... Tapi Thanks God, saya coba pake yang namanya the power of positive thinking.. Saya coba menenangkan diri dan berpikir bahwa ini bukan masalah, tinggal kebengkel, menunggu, motor bisa jalan tanpa masalah, jika waktu cukup bisa ke toko buku dan batalkan ke mall, lalu ke gereja. Pemikiran sperti itu membantu saya untuk menenangkan diri dan bersikap lebih baik, plus tanpa emosi.. hahaha..

Sampai di sebuah bengkel, saya menunggu... menunggu... Sambil bbm an sama teman.. Akhirnya selesai.. Memakan kurang lebih setengah jam. Well, dan itu tepat pukul 5 sore. Jam persekutuan saya adalah setengah enam. Perjalanan ke gereja adalah setengah jam. DOENNGGG... Tidak jadi ke toko buku ataupun mall. Saya langsung ke gereja. 

Jam yang saya lihat dan bagaimana yang harus saya lakukan bukan suatu hal yang saya sesali kenapa harus seperti itu. Kenapa tidak sesuai dengan rencana saya. Tidak sama sekali disesali teman - teman.. hehehe.. Sungguh.. Tapi saya mendapat tamparan di pipi kiri saya. 

Kenapa saya anggap itu tamparan di pipi kiri saya? 
Karena saya menomorsatukan kesenangan dunia, dari kesenangan untuk ke gereja.
Paku di ban motor itu menjadi teguran buat saya, untuk lebih belajar mana yang prioritas dan mana yang tidak.  =D

Itu yang menjadi tamparan pertama saya dari pembelajaran hari ini teman - teman..
Biasa saja mungkin jika dianggap orang lain, tapi bermakna buat saya..

Lalu... pembelajaran selanjutnya... see the next posting.. heheheh.. :P 


Semoga sedikit sharing saya ini bisa memberi pelajaran atau tambahan pengalaman buat kalian yaa.. =D

God bless


Kamis, 27 Desember 2012

Cerita dan Ilustrasi #2 : MENEBANG POHON

Di kepulauan Salomons yang terletak di Pasifik Selatan, beberapa penduduk desa menggunakan cara yang aneh dalam menebang pohon. Bila ada pohon yang terlalu besar untuk ditebang dengan menggunakan kapak, orang - orang pribumi menebangnya dengan cara berteriak terhadap pohon itu.

Orang - orang memanjat pohon itu pada hari subuh dan tiba - tiba berteria dengan segala kemampuan mereka. Ini meraka lanjutkan selama 30 hari. Kemudian pohon itu akan mati dan tumbang dengan sendirinya. Menurut mereka, teriakan - teriakan itu telah mematikan roh dari pohon itu. Menurut rakyat desa itu, cara itu selalu berhasil.

Maklum, mereka orang - orang yang masih primitif dan yang perlu dikasihani. Cara - cara dan kebiasaan yang aneh dari penduduk hutan. Beteriak terhadap pohon. Ya Tuhan! Betapa primitifnya. Mereka patut dikasihani bahwa mereka tidak mengenal teknologi modern dan tidak memiliki pemikiran yang berdasarkan ilmu pengetahuan.

Aku?
Aku berteriak kepada isteriku. Dan aq berteriak kepada telepon serta kepada mesin pemotong rumputku. Akupun berteriak kepada TV, kepada koran dan anak - anak kami, aku dikenal orang karena aku sering mengepalkan tinjuku dan berteriak terhadap udara.

Tetanggaku sering berteriak terhadap mobilnya. Dan di musim panas ini aku mendengar ia sepanjang sore hari berteriak terhadap tangganya. Kira sebagai orang - orang kota yang modern dan terpelajar berteriak terhadap lalu lintas, kwitansi - kwitansi, bank dan alat - alat mesin. Yang paling menjadi korban adalah mesin dan kerabat. Aku sendiri tak mengerti. Bukankah mesin - mesin itu barang mati? Bahkan, kadang - kadang tendangan kitapun tidak menolong.

Mungkin, cara  orang - orang di kepulauan Salomons itu toh masuk akal. Berteriak terhadap hal - hal yang hidup akan dapat membunuh jiwa di dalam diri orang lain itu. Potongan kayu dan batu - batu memang dapat mematahkan tulang - tulang mereka, namun kata - kata dapat menghancurkan jiwa mereka. 


=D God bless

Story by : All I Realy Need to Know I Learned in Kindergarten : Uncommon Thoughts on Uncommon Things" Robert Fulgum.

Cerita dan Ilustrasi #1 - DUA LAUTAN

     Di Palestina ada dua lautan. Yang satu mengandung air yang menyegarkan. Oleh karenanya, terdapat banyak ikan di dalamnya. Pohon - pohon merentangkan dahan - dahan di atasnya dan akar - akarnya yang senantiasa haus, mencicipi air yang menyembuhkannya. Sepanjang pantainya anak - anak bermain ketika ia berada di sana. Ia menyayanginya. Ia dapat memandang jauh atas permukaan air yang berwarna perak ketika ia berbicara melalui perumpamaan - perumpamaan. Dan di atas sebuah lereng bukit yang terletak tidak jauh, ia telah memberi makan kepada lima ribu orang.
      Sungai Yordan membuat lautan ini dipenuhi dengan air yang jernih yang datang dari bukit - bukit. Oleh karena itu, Ia merasa gembira dalam cerahnya matahari. Dan manusiapun membangun rumah - rumahnya dekat lautan itu, dan burung - burungpun membangun sarangnya; dan semua makhluk disekitarnya dipenuhi oleh rasa sukacita yang besar karena lautan itu.
      Sungai Yordan menalir terus ke arah Selatan ke dalam suatu lautan yang lain. Di sini tidak terdapat suara ceburan dari ikan, tidak ada suara daun - daun yang berkibar, tidak ada nyanyian anak - anak. 
        Para pelancong memilih jalan lain, kecuali jika memang terpaksa. Udara menggantung dengan berat di atas air, dan tidak ada manusia atau binatang yang mau meminum airnya.
         Apa toh yang membedakan kedua lautan itu? Bukan sungai Yordan. Bukankah ia mengalirkan airnya ke dalam lauran itu? Bukan pula kerena tanahnya di atas mana mereka terletak.
Inilah perbedaannya...
          Lautan Galilea menerima air dari Yordan namun tidak mengambil airnya untuk dirinya sendiri. Untuk setiap tetes air yang ia terima, maka setiap tetes itu pula mengalir keluar. Penerimaan dan pemberian berlanjur dalam jumlah yang sama.
          Lautan Galilea menerima dan memberi. Tapi lautan yang lain sama sekali tidak memberi. Karenanya, ia dinamakan Lautan Mati. Di dalam dunia ada dua jenis manusia seperti juga ada dua lautan di Palestina... =D
Well, jika diandaikan...
Yang manakah diri kita masing - masing dari kedua lautan itu?
Atau...
Mau menjadi lautan yang manakah diantara kedua lautan itu?
=D
God bless
 
Story  by : Gayle D. Erwin

Waktunya untuk Berubah

     Sejak kecil, Joyce berdoa untuk ibunya yang tidak mengenal Tuhan, ia rindu melihat ibunya berubah dari kehidupannya yang tidak baik dan menjadi seorang pengikut Kristus yang saleh. Namun selama bertahun-tahun, sang ibu bukan hanya tidak bertobat, bahkan selalu marah jika Joyce mencoba menasihatinya. Joyce mulai marah dan putus asa. Dia kecewa melihat ibunya tidak mau berubah dari kehidupannya yang tidak baik dan tidak mengenal Tuhan.
     Hingga suatu saat, dalam suatu kesempatan Joyce mendengar seorang hamba Tuhan berkata, "Jika engkau ingin melihat seorang disekitarmu berubah, berdoalah agara Roh Kudus mengubah dirimu lebih dulu." Joyce merenungkan kata-kata itu dengan sungguh-sungguh, dan kemudian mulai berdoa memohon agar Roh Kudus mengubah dirinya sesuai kehendak Tuhan.
     Dia tidak lagi merengek dan memaksakan kehendaknya kepada Tuhan untuk mengubah ibunya, sebaliknya dia berserah pada  Tuhan untuk mengubah dirinya sesuai kehendakNya. Dan Roh Kudus pun bekerja, Joyce merasakan perubahan di dalam hidupnya, dia semakin memgasihi Yesus, dan hubungannya yang memburuk dengan ibunya mulai diperbaiki Tuhan. Sampai suatu saat, ibu Joyce berkata bahwa dia ingin ikut katekisasi dan dibaptis.
     Joyce sangat bersukacita! Sampai sekarang ibu Joyce selalu setia beribadah pada Tuhan.

Apakah ada orang-orang disekitar kalian yang tampak menyebalkan?
Apakah kalian ingin agar mereka diubah oleh Tuhan?
Mulailah memohon Roh Kudus mengubah diri kita lebih dulu. Ijinkan Tuhan sebagai Penjunan membentuk kita sekehendak hatiNya, karena perubahan yang terjadi dalam diri kita, pada gilirannya akan mengubah hidup orang lain juga. =D

Semoga berguna... God bless...

Story by : Pdm. Lany Hariyadi
 

Short Conversation, Nice Lessons


Lebih Baik Memberi

Sepulang sekolah minggu, Dino bertengkar dengan Bono karena berebut mainan. Dino pun memukul Bono. Buru - buru guru sekolah minggunya melerai, dan menegur Dino.

Guru : Kenapa koq Dino memukul teman, sih?

Dino : Bono merebut mainanku.

Guru : Tapi kan ibu sudah ajarkan, kita harus sabar dan tidak baik marah...

Dino : Iya, sih. Tapi ibu kan juga bilang, lebih baik memberi daripada menerima. Makanya Dino memberi pukulan aja daripada menerima pukulan.


TUHAN, Masuk kamar mandi

Dita : Mam, apakah TUHAN suka masuk kamar mandi?

Mama : Ya enggak donk, sayang. Kenapa Dita nanya gitu?

Dita : Habis, tadi pagi waktu Dita mandi, papa mengetuk pintu kamar mandi, lalu katanya, :Ya TUHAN, kamu masih ada di dalam juga?


=D Its's nice to smile everyday, right? hahahaha
God bless

K.R.I.T.I.K

Pada suatu waktu, seorang pemahat terkenal memahat dua buah patung pada saat yang sama. Satu patung dikerjakan secara tertutup di rumahnya, dia mengerahkan segala keahliannya dan rasa seninya untuk mengerjakan patung tersebut sebaik mungkin.
 
Sedan patung kedua dikerjakan secara terbuka di alun-alun kota, dikerjakan dan diperbaiki sesuai kritik, saran, dan pendapat orang-orang yang melihat.
 
Akhirnya kedua patung tersebut selesai dibuat, dan keduanya dipamerkan pada khalayak ramai di gedung serba guna kota itu. Kedua patung diletakkan berdampingan, berselubung kain. 
 
Ketika tiba waktunya pembukaan pameran, kedua selubung pun dibuka, dan . . .
 
satu patung mendapat pujian dan decak kagum, sedangkan patung kedua mendapat kritikan dan celaan. Pemahat tersebut tersenyum, "Saudara - saudara, patung yang anda puji adalah hasil karya saya yang saya kerjakan sendiri di rumah saya; sedangkan patung yang anda kritik habis-habisan adalah hasil dari seluruh kritikan anda yang saya terapkan tanpa membantah."
 
 
=D
Jika saat ini teman-teman diberi pilihan... Dari kisah di atas... 
Patung mana yang akan teman-teman hasilkan dalam hidup kalian???
Apakah kalian akan menghasilkan patung dengan mendengar banyak kritikan dan sudut pandang orang luar???
Atau kalian menutup telinga rapat-rapat dan fokus mengerjakan patung dengan kesungguhan hati dan niat???
 
Kita semua punya pilihan masing-masing...
Tidak ada yang boleh menyalahkan pilihan masing-masing pribadi, bukan?
Tetapi prosesnya lah yang sangat berharga, dan hasilnya yang menentukan...
 
 
Kritik... Point kisah diatas itu bukan?
Tapi teman-teman bisa lihat bagaimana proses pengerjaan kedua patung itu dan hasilnya...
Patung yang dikritik menjadi patung yang mendapat banyak celaan dan hina.. Mengapa?
Karena selama prosesnya patung itu dikerjakan dengan menerapkan krtik yang didapat, tidak fokus dikerjakan untuk menghasilkan karya seni yang sungguh - sungguh dari hati.. 

Itu sama dengan bagaimana kita memilih jalan untuk menghasilkan patung dalam hidup kita masing-masing.. =D

Story by : 100 Renungan populer sepanjang masa, Chandra Suwondo
 
 

Rabu, 26 Desember 2012

Tidak ada yang sia - sia

Seorang nenek, Granny namanya, selalu hidup dalam pengucapan syukur.

Suatu hari, nenek Granny sedang menyambut cucu-cucunya pulang dari sekolah. Mereka adalah anak-anak muda yang sangat cerdas dan sering menggoda dia dengan berkata, "Nek, apakah nenek masih pergi ke gereja pada hari minggu?" "Tentu!"

"Apa yang nenek peroleh dari gereja? Apakah nenek bisa memberitahu kami tentang khotbah pendeta?"
"Nenek tidak ingat. Nenek hanya ingat bahwa ia telah memberi khotbah yang memberi kekuatan, Nenek menyuaki khotbah itu." Tom menggoda, "Apa untungnya pergi ke gereja jika nenek tidak mendapatkan seseuatu dari-Nya?"

Nenek Granny terdiam. Kemudian nenek Granny berdiri dan keluar dari ruangan tempat mereka semua duduk dan berkata, "Anak-anak ayo ikut nenek ke dapur." Ketika mereka tiba di dapur, dia mengambil tas rajutan dan memberikannya kepada Tom sambil berkata, "Bawalah ini ke mata air, dan isilah dengan air, lalu bawa kemari.":

Maka Tom berlari keluar dan dalam beberapa menit ia kembali dengan tas yang meneteskan air. "Lihat, nek." katanya. "Tidak ada air didalamnya."

"Benar," kata nenek. "Tapi lihatlah betapa bersihnya tas itu sekarang."

See guys? :D
Semua tidak ada yang sia-sia jika ada kesungguhan dalam menerima, memberi, dan melihat melalui berbagai sudut pandang.

God bless..


Story by : Pdt. Petrus FS

Ada yang MEMBUTUHKAN





Apakah arti Natal yang sebenarnya?

Natal adalah bukti kasih Allah kepada kita. Kita membutuhkan kasih. Kita membutuhkan Juruselamat. Ada orang lain yang juga membutuhkan hal-hal tersebut. Pertanyaannya adalah, bisakah kita berbagi Natal bagi mereka?

Thomas Samson adalah seorang penambang dari Wales. Setiap hari, ia bekerja keras dengan jam kerja panjang dalam pertambangan. Kehidupannya terus-menerus berada dalam bahaya, hanya untuk memperoleh penghasilan yang tidak memadai.
Suatu hari, mandor pertambangan itu menemui dia dan berkata, " Thomas, saya telah menemukan pekerjaan yang lebih mudah bagimu di atas tanah. Pekerjaanmu akan lebih sedikit dari penghasilanmu akan lebih banyak. Apakah kamu tertarik?"
"Oh, ya." kata Thomas. "Saya sangat tertarik, Pak. Tapi, maukah anda mempertimbangkan untuk memberikan pekerjaan itu kepada sahabat saya Tregony? Dia tidak sekuat saya dan dia tidak bisa bekerja sekeras saya. Saya takut bekerja di bawah dalam pertambangan akan mempersingkat hidupnya dan saya akan kehilangan sahabat saya. Mungkinkah ia mendapatkan pekerjaan itu?"
Si mandor terharu akan kemurahan hati Thomas dan memberikan pekerjaan itu kepada Tregony. Thomas terus bekerja keras, dan ketika posisi di atas tanah lain terbuka, si mandor sekali lagi mendekati Thomas tentang pekerjaan itu. Kali ini, ia menerima tawaran tersebut. Thomas dan Tregony bekerja saling berdampingan bertahun-tahun.


Well.... Pesan apa yang dapat teman-teman ambil dari kisah Thomas dan Tregony?

Suatu hari seseorang menceritakan kisah ini dan menanyakan hal yang sama yang saya tanyakan pada teman-teman..
Jawaban anak - anak dalam sekolah tersebut . . .
Thomas baik hati.
Thomas mengasihi Tregony.
Menolong orang lain itu baik.
Kemurahan hati itu baik.
Dan masih banyak lagi dengan pemahaman jawaban yang sama hanya saja berbeda kalimat.

Kalau boleh ditarik kesimpulan, kisah diatas tadi mengingatkan kita bahwa selalu ada orang yang lebih membutuhkan dari pada kita. Betul bukan teman-teman?

Indah dan baik bukan teman-teman melihat kisah Thomas dan Tregony?
Selain menyimpulkan kisah diatas, kita juga bisa belajar bahwa berbagi kasih dan berkat pada yang lebih membutuhkan membuat kita paham bahwa natal adalah kasih yang memberi. Tentunya kalau membeti artinya tidak meminta imbal balik bukan? hehehe..

Mari kita berbagi berkat dan kasih untuk yang lebih membutuhkan dari kita. =D
Selamat berbagi... Tuhan memberkati...

Cerita dan Ilusi #3 : Legenda Pohon Natal






           Pada suatu malam Natal yang cerah, Martin Luther berjalan pulang melalui sebuah hutan. Di balik dahan-dahan cemara yang gemerisik dan berbau harum, ia melihat kilauan beribu-ribu bintang. Bagi Luther, bintang-bintang itu seolah menempel pada dahan-dahan pohon. Pemandangan itu sangat indah. Dan pada malam yang istimewa itu, pemandangan tersebut menampakan keagungan Allah yang ingin ia bagikan kepada keluarganya.

          Ia memotong sebuah pohon cemara kecil dan membawanya pulang. Anak-anaknya terheran-heran melihat Luther menyalakan lilin-lilin dan menaruhnya di atas dahan-dahan pohon itu. Lalu, keluarganya berdiri mengelilingi pohon itu dan menyanyikan lagu pujian kepada Tuhan.
             
              Kita tidak tahu apakah ini benar-benar pohon natal yang pertama atau bukan, namun yang jelas selama berabad-abad orang-orang kristen telah menurunkan tradisi ini dari generasi ke generasi. Bagi banyak orang, pohon cemara yang dalam bahasa Latin bernama Lignum Vitae atau "Pohon Kehidupan" menggambarkan banyak kebenaran yang luar biasa dalam Kitab Suci. Dahannya yang selalu hijau dan segar merupakan lambang kebangkitan di tengah musim dingin, saat pohon-pohon lain tidak berbuah. 


Dari sekilas legenda pohon natal yang saya temukan ini, saya suka dengan kalimat terakhir di paragraf terakhir. "Dahannya yang selalu hijau dan segar merupakan lambang kebangkitan di tengah musim dingin, saat pohon-pohon lain tidak berbuah"

Dari kalimat terakhir itulah yang memberikan kita ciri atau karakter sebuah pohon cemara. 
Karakter yang baik bukan? =D

Karakter yang baik atau kuat itu dapat dibentuk, dapat dibangun. Kita ini seperti dahan. Tinggal bagaimana kita menjadikan diri kita ini dahan yang selalu hijau dan segar atau tidak?
Sudahkah kita punya karakter sebagai dahan yang selalu hijau dan segar?

Ada yang pernah bertanya pada saya, "Apa iya kita harus punya karakter yang baik? Asalkan kita bisa menjalankan hidup dengan baik bukankah itu sudah cukup baik juga?"

Hmm... Kalau menurut saya, kisah legenda pohon natal di atas adalah memberi pelajaran bahwa pohon cemara yang baik itu punya karakter yang baik juga. Ketika kita menjalankan kehidupan dengan baik, belum tentu karakter kita juga baik. Belum tentu selalu hijau dan segar. 

Jawaban seperti itu yang seharusnya saya berikan kepada seseorang yang menanyakan itu. Tapi waktu itu saya belum kepikiran.. hahaha.. XD Hanya saja setelah membaca legenda ini saya jadi ingat pertanyaan itu dan jadi tahu bagaimana seharusnya saya menjawab waktu itu. 

Semoga teman-teman juga bisa belajar dari legenda pohon natal diatas yaa.. :D

God bless

Minggu, 23 Desember 2012

Metamorfosa

Haii semuaaa... =D

Posting posting posting dan posting terusss.. hehehe..
Mumpung saya dapat meluangkan waktu nih teman - teman.. Dan lagi punya semangat luar biasa buat nulis suka-suka .. hahaha..

Jadiii... beberapa yang lalu sebelum memasuki hari liburan, saya datang disebuah rapat yang luar biasa.. Selain saya dapat pesan yang sudah saya tulis di posting "Belajar MENGINVESTASIKAN Terlebih Dahulu" saya juga mendapat pelajaran yang luar biasa lagii.. hehe.. Jadi bener" double dapat pelajarannya.. XD So thankful..

Seperti apa yang saya tulis dalam posting "Belajar MENGINVESTASIKAN Terlebih Dahulu" bahwa intinya dalam sebuah kepanitiaan yang membangun suatu acara pasti memiliki hal yang paling penting, yaitu dana. Diamana dana itu sendiri adalah salah satu hal yang menunjang keberhasilan sebuah acara. Salah satu lho yaa, bukan secara garis besar dana adalah yang terpenting untuk keberhasilan sebuah acara. =D

Nah... Untuk pelajaran kedua yang saya dapatkan dalam rapat itu dimulai dari seorang teman yang berbicara tentang tema acara kita. Jadi, acara kepanititaan saya adalah "Metamorfosa". Teman - teman semua pasti sudah tahu apa sih metamorfosa itu, bukan? Semua pasti berpacu pada perkembangan atau proses bagaimana dari ulat dapat menjadi kupu - kupu. =D

Itu lah yang terjadi dalam sebuah kepanitiaan. Tidak hanya dalam kepanitiaan, dalam kehidupan kita pun juga. Kita pasti punya proses metamorfosa dalam hidup kita, dengan jalan yang berbeda. Ada yang gagal dalam masa menjadi ulat, karena harus terinjak, meninggalkan bekas, dan hilang. Atau gagal dalam proses menjadi kepompong. Ada yang justru hancur dari dalam dan merusak yang lainnya juga, sehingga gagal. Atau justru ada yang gagal menjadi kupu - kupu. Semuanya dapat terjadi bukan dalam kehidupan kita? :)
Tinggal bagaimana kita memperbaikinya setelah kegagalan itu ada.

Dalam rapat itu, teman saya bertanya, "Dari proses metamorfosa itu kalian sekarang ini sedang menjadi apa sih?"

Serentak menjawab, "Kepompong..."

Tapi jawaban itu salah. Kami dianggap masih menjadi ulat. Saya sempat tercengan penolakan jawaban kami dan dianggap salah oleh teman saya. Tapi kemudian saya coba memikirkan apa yang teman saya jawab.

Kami, masih dianggap menjadi ulat karena yang kami lakukan hanya makan,,, makan,,, makan,,, dan makan. BELUM MENGHASILKAN APAPUN...

Ketika kita sudah menjadi kepompong, kita sudah mengumpulkan sesuatu dan sedang memprosesnya untuk menjadi SESUATU...

Benar juga sih.. Karena kami memang belum bergerak untuk menghasilkan dana.

Dan ditambah juga, kami ini ulat yang hanya makan dahan - dahan bawah pohon saja.

Kalau teman - teman tahu iklan dalam televisi yang mengatakan, " pucuk... pucuk... pucuk..."..

Ulat kan itu? Dan mereka ingin mencapai pucuknya bukan?
Itu adalah iklan yang mendidik juga teman - teman.
Jarang sekali saat menjadi ulat kita ingin naik terus sampai puncak, sampai pucuknya..
Berusaha keras untuk sampai pucuk itu jarang sekali. Kita suka makan ditempat yang nyaman..
Dan menunggu seperti itu untuk menjadi kepompong..

=D

Metamorfosa... Tahap - tahap untuk menuju sebuah perubahan...

Jangan sia - siakan itu...Lakukan sebaik - baiknya...
Buatlah metamorfosa hidupmu itu berharga dan berbeda dari biasanya... :D

Apakah gubukmu terbakar???

          Seorang pria, satu - satunya orang yang selamat dari kecelakaan sebuah kapal terdampar di pulau yang kecil dan tak berpenghuni. Pria ini segera berdoa supaya Tuhan menyelamatkannya, dan setiap hari ia mengamati langit mengharapkan pertolongan, tetapi tidak ada satupun yang datang. 

          Dalam kelelahannya, akhirnya dia berhasil membangun sebuah gubuk kecil dari kayu apung untuk melindungi dirinya dari cuaca, dan untuk menyimpan beberapa barang yang masih dia miliki. Tetapi suatu hari, setelah dia pergi mencari makan, dia kembali ke gubuknya dan mendapati gubuk kecil itu terbakar, asapnya mengepul kelangit. Dan yang paling parah, hilang semuanya. Dia sedih dan marah. "Tuhan, teganya Kau melakukan ini kepadaku," katanya sambil menangis. 

          Pagi - pagi keesokan harinya, dia terbangun oleh suara kapal yang mendekati pulau itu. Kapal itu datang untuk menyelamatkannya. "Bagaimana kamu tahu bahwa aku disini?" tanya pria itu kepada penyelamatnya. "Kami melihat tanda asapmu," jawab mereka.

Kira - kira dari kisah sederhana diatas, apa yang teman - teman peroleh?

Jika saya kumpulkan jawabannya pasti banyak dan bermacam - macam.

Tapi kalau boleh saya menyimpulkan, jika kita melihat dari kisah pria diatas, "Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu dalam setiap bagian kehidupan kita," Betul begitu bukan teman - teman?

=D

Saya baru saja kehilangan beberapa sosok yang saya banggakan, yang saya kasihi, dan yang saya andalkan. Tetapi mereka semua hilang dan pergi begitu saja. Apa yang dilakukan pria diatas setelah mengetahui bahwa gubuknya terbakar adalah hal yang sama yang saya lakukan ketika saya ditinggal, dikecewakan, dan dibuang. Saya sempat bertanya, mengapa hal ini terjadi pada diri saya? Saya tidak melakukan kesalahan apapun terhadap mereka, tetapi mengapa mereka melakukan itu?

Kira - kira seperti itu yang saya keluhkan. Kejadiannya memang tidak sama dengan kisah pria diatas, tetapi saya dan pria dalam kisah diatas sama - sama kehilangan banyak hal. Gubug kami terbakar, dan sebenarnya kami butuh pertolongan. =D Tapi untuk "pertolongan" itu kami mengorbankan banyak hal yang ternyata tidak kami sadari kalau itu adalah cara yang memang sudah Tuhan rencanakan. Dan perlu saya tekankan kembali, bahwa memang sungguh benar Tuhan itu bekerja dalam segala bagian dalam kehidupan kita. =D

Terkadang, kita mudah sekali menyerah dalam keadaan buruk bukan?
Mungkin jika diantara teman - teman mengatakan "ahh.. tidak juga kok.. Aku tidak mudah menyerah.."
Tapi, kadang teman - teman mengeluh bukan?

Menyerah dan mengeluh. Selalu bergandengan tangan ketika masalah buruk datang dalam kehidupan manusia. Berusaha masuk dalam celah - celah yang terlihat dan membuat kita menerimanya lalu mengeluh dan menyerah.

Tapi dari kisah diatas, saya belajar sesuatu teman - teman...
Keadaan boleh membawa kita merasakan kesusahan, kesedihan, kekecewaan, dan lain - lain, tetapi "JANGAN GOYAH, JANGAN MENYERAH, JANGAN BERHENTI, ATAU MELAKUKAN APAPUN YANG MEMBUATMU MENGATAKAN  ...GIVE UP... "

Ingat teman - teman..
Jika gubugmu terbakar, mungkin itu "TANDA ASAP" untukmu..
Tanda asap yang bisa saja membawamu menuju pada sebuah jalan baru, hal yang menyenangkan, dan sebagainya. =D
Ketika ada kejadian negatif terjadi dalam hidup kita, sekali, dua kali, tiga kali, berkali - kali, cobalah untuk berkata pada dirimu sendiri bahwa pasti Tuhan punya sisi positifnya dan akan berkali - kali lipat pula Ia memberikan sisi positif itu untuk mengusir yang negatif
 
^_______^
D-O-N-'T     G-I-V-E     U-P     !!!\
 
Go bless you
=D

Kamis, 20 Desember 2012

Lebah dan Lalat

Sumber gambar : http://www.theadvertisementnews.com/jadilah-lebah-bukan-lalat



Mengapa Lebah cepat menemukan Bunga?
Dan
Mengapa Lalat cepat menemukan Kotoran?
Mata Lebah di design hanya untuk menemukan Bunga,
Mata Lalat di design khusus untuk menemukan Kotoran.
MENGAPA ???

Di dalam pikiran Lebah hanyalah Madu & Madu saja, tidak ada yg lain.
Sedangkan di dalam pikiran Lalat hanyalah Kotoran & Kotoran saja, tidak ada yg lain.
Alhasil susah bagi lebah untuk menemukan kotoran,
tapi mudah & cepat bagi lebah untuk menemukan bunga di manapun.

Sebaliknya,
susah bagi lalat untuk menemukan bunga,
tapi mudah & cepat bagi lalat untuk menemukan kotoran di manapun.
Apa hasil akhirnya?
Lebah kaya akan madu yg sangat bermanfaat, sdgkan lalat kaya akan kuman penyakit.


Pesan Moral,
Apa yang kamu pikirkan akan menghslkan apa yang kamu lihat,
& apa yang kamu lihat akan menghslkan apa yang kamu peroleh.
Hidupmu sangat tergantung dgn Hati & Pikiranmu
Kalo Hati & Pikiran selalu Negatif,
maka apa saja yang kamu lihat akan selalu menjadi Negatif & hasil akhirnya adalah sebuah kehidupan negatif yang penuh permasalahan.
Kalo Hati & Pikiran selalu Positif,
maka apa saja yang kamu lihat akan selalu menjadi Positif & hasil akhirnya adalah kehidupan positif yang penuh kebahagiaan.
Pilihan ada ditanganmu sendiri....


Mau jadi lalat?
Atau lebah?
=D
Pilihan ditangan teman - teman..


Gud luck for ur choice, guys... :D

Cerita Bijak =)

Selamat malam menjelang pagi teman - temannnn.. =D

Sekedar cerita bijak yang saya dapat dari bbm ga ada salahnya untuk dibagikan juga kan? hehehe..

Silahkan menikmati dan berdinamika dengan pesan yang teman - teman dapatkan dari cerita dibawah ini.. =D

Seorang Ibu di Cina yang sdh tua memiliki 2 buah tempayan yang digunakan untuk mencari air, yang dipikul di pundak dengan menggunakan sebatang bambu. Salah satu dr tempayan itu retak, sedangkan yang satunya tanpa cela & selalu memuat air hingga penuh. Setibanya di rumah setelah menempuh perjalanan panjang dari sungai, air di tempayan yang retak tinggal 1/2. Selama 2 tahun hal ini berlangsung setiap hari, dimana ibu itu membawa pulang air hanya 1 1/2 tempayan. Tentunya si tempayan yang utuh sangat bangga akan pencapaiannya. Namun tempayan yang retak merasa malu akan kekurangannya, & sedih, sebab hanya bisa memenuhi 1/2 dari kewajibannya. Setelah 2 tahun yang dianggapnya sebagai kegagalan, akhirnya dia berbicara kepada ibu tua itu di dekat sungai. "Aku malu, sebab Air . Selalu bocor melalui bagian tubuhku yang retak di sepanjang jalan menuju ke rumahmu." Ibu itu tersenyum, "Tidakkah kau lihat bunga beraneka warna di jalur yang kau lalui, namun tidak ada di jalur yang satunya? Aku sudah tahu kekuranganmu, jadi aku menabur benih bunga di jalurmu & setiap hari dalam perjalanan pulang kau menyirami benih - benih itu. Selama 2 tahun aku bisa memetik bunga - bunga cantik untuk menghias meja. Dan aku jual sebagai tambahan penghasilan, Kalau kau tidak seperti itu, maka rumah ini tidak se indah ini, sebab tidak ada bunga.

" Kita semua mempunyai kekurangan masing - masing, namun keretakan & kekurangan itulah yang menjadikan hidup kita bersama menyenangkan & memuaskan. Kita harus menerima setiap orang apa adanya, & mencari yg terbaik dalam diri mereka. Rekan2 - rekan sesama tempayan yang retak. =D

Semoga hari kalian menyenangkan. Jgn lupa mencium wanginya bunga2 di jalur kalian.

Setiap orang pasti memiliki takdir masing2, sehingga perbuatan apapun itu pasti ada sisi baik walau dr kekurangan kita...

Life is never flat.. =D


God blessss




Rabu, 19 Desember 2012

Belajar MENGINVESTASIKAN Terlebih Dahulu

Heloooooo againnn teman - temannn..

Selamat malam... pagii... sianggg... soreee.... XD

Siapa di antara kalian yang pernah mengikuti suatu organisasi? Atau kepanitiaan suatu acara???
Hayoooo tunjuk diriiii.. XD haha..

Saya dalam post kali ini akan membagikan suatu pelajaran yang luar biasa yang saya dapatkan dari teman saya.. hehe..

Sekarang ini saya sedang disibukkan dengan beberapa acara yang menjadikan saya menjadi panitiannya.
Dalam setiap kepanitiaan yang saya ikuti, selalu yang menjadi hal pertama dan terakhir selain kesuksesan acara adalah masalah dana. Mau jumlah besar atau kecil hal dana ini selalu ada teman - teman. Seperti bulu mata dan kelopak mata yang pasti selalu nempel. hahaha..

Tapi kali ini, malam ini tepatnya, dimana saya mengikuti rapat mingguan untuk suatu acara, disaat penanggungjawab acara memberika pesan atau nasihat, mengatakan, "Apa sih yang akan teman - teman lakukan untuk membuat buah yang baik?"

Dari pertanyaan itu ada beberapa teman yang menjawab :

"Melakukan yang terbaik."

"Memberikan usaha dan tenaga kita untuk hasil yang baik."

"Bersungguh - sungguh."

"Kerja sama."

"Mau belajar, mau memberi, dan berusaha."

Si penanggungjawab mengatakan, "Semuanya benar. Tetapi kalau kita ingin buah yang baik usaha pertama yang dilakukan adalah kita harus punya modal. Sekarang bayangkan saja, ketika teman - teman ingin menumbuhkan pohon mangga. Apakah hanya dengan jawaban - jawaban kalian tadi akan membuahkan mangga yang baik? Selalu ada awalnya dahulu untuk membuahkan mangga yang baik. Apa itu? Modal Utama. BIBITNYA. Kalau kita ingin membuahkan hasil yang baik, kita HARUS MAU BELAJAR UNTUK BERINVESTASI TERLEBIH DAHULU. Kalau tidak berani belajar menginvestasikan demi membuahkan hasil yang baik, jangan mengharapkan buah yang baik, karena harapan itu tidak layak untuk ada pada seseorang yang tidak punya nyali atau keberanian dalam membuahkan hasil yang baik."

WOW.. Jawaban teman saya yang sebagai penanggungjawab itu LUAR BIASA..

Mengapa saya mengatakan luar biasa??

Karena kalau kita lihat kembali pada jawaban teman saya tersebut, SANGAT BENAR SEKALI. Selain kita belajar untuk mau memberikan atau merelakan sesuatu untuk diinvestasikan kita juga dapat belajar seperti ini :

1. Dengan berinvestasi untuk keberhasilan, kita belajar tentang pengorbanan. Kadang apa yang nantinya harus kita investasikan itu bisa saja hal yang sebenarnya berharga untuk kita. Misalnya saja, saya mengorbankan waktu saya bermain dengan teman untuk acara - acara yang saya sukseskan. Sungguh saya sangat merindukan suasana kumpul - kumpul bersama teman. Tapi benar, dari apa yang teman saya katakan saya jadi tahu, ooo seperti ini namanya berkorban. Prosesnya lama, tidak enak, tapi MENDIDIK saya. :)

2. Dengan berinvestasik terlebih dahulu, kita belajar untuk mau memberi terlebih dahulu. Teman - teman, lebih enak mana antara memberi dan menerima? Presentasekan jawaban teman - teman. Lebih besar presentasi menerima kan? Kalau lebih banyak memberi berarti jiwa sosial kalian tinggi sekali, dan itu bagus sih sebenarnya.. haha.. Kita memiliki presentase besar dalam menyukai bagian menerima. Tapi perlu kita ingat kembali teman - teman, bahwa saat kita menerima suatu saat kita bisa kehilangan. Dan dengan kehilangan kita mungkin merasa tidak suka, sakit, dan masih banyak lagi. Sekarang, dengan kita memberi terlebih dahulu untuk menghasilkan hal yang baik kita jadi paham yaitu dengan  melepaskan, merelakan, memberi, kita melihat sendiri bahwa bibit yang kita investasikan adalah hal yang sudah kita jadikan modal. Dan dari modal itu kita jadi terpacu untuk membuahkan modal itu. Tidak mungkin untuk berdiam diri saja kan? Pasti ketika kita punya modal kita ingin mengembangkan ke hal yang lebih baik kan?


Kira - kira seperti itu teman - teman. :D

Saat sekarang ini, ketika teman - teman memiliki impian, harapan, cita - cita, keinginan, atau apa pun itu yang ingin kalian raih dalam jangka pendek atau panjang, dalam rintangan yang berat atau ringan, AYO BELAJAR UNTUK BERINVESTASI.

Kalian pasti sering dengar tentang TIDAK ADA YANG GRATIS SEKARANG.
Sama juga lhoo.. Tidak ada yang gratis juga untuk kalian yang mau buah yang hasil. Perlu pengorbanan, usaha, dan lain - lain. Dengan berinvestasi, yaitu menanam bibit terlebih dahulu, akan membuat kita paham kekuatan dibalik harapan, impian, cita - cita, atau hal lain yang ingin kita raih.


SEMANGAT TEMAN - TEMAN! Jangan berhenti ditengah jalan, dan jangan takut berinvestasi terlebih dahulu untuk memulai start kalian dalam membuahkan buah yang baik dan manis. :D

God blessss..

KOIN

Halooo Holaaa teman - teman...

Ada yang sudah liburannnnnn????
XD
Have fun yaaa!!

Tapi sebelum tenggelam lagi dalam liburan, ada nih beberapa yang mau saya share. Salah satunya kisah koin ini.. hehehe..






Sumber gambar : http://duniasastraku.blogspot.com/2010_07_01_archive.html


Sebelum salah satu kelas mata kuliah saya berakhir, saya mendapat beberapa cerita menarik dari dosen saya satu ini. Mata kuliah ini adalah mata kuliah yang berhubungan dengan hitung - hitungan, dimana saya masih tidak bisa akrab dengan pelajaran yang berhubungan dengan hitung - hitungan. Alergi gimana gitu rasanya.. hahahaa.. #kidding.. Tapiii.... untuk mata kuliah ini ada perbedaan yang saya rasakan. Dalam mata kuliah kali ini dosen saya memiliki rasa humor yang bisa dinilai baik untuk seorang pengajar hitung - hitungan. Beliau selalu membagikan pengalaman - pengalamannya. Dan beberapa pengalaman yang dibagikan kadangan walaupun tidak memberi pelajaran pasti membuat tertawa. Kalau tidak membuat tertawa pasti ada pesannya. Ya seperti itulah.. Dan kali ini beliau menceritakan salah satu pengalamannya yang memberi pesan. :D

Kisah beliau tentang KOIN..

Beliau menceritakan bahwa waktu beliau masih muda, pernah mengikuti suatu pelatihan (saya lupa pelatihan tentang apa). Pada intinya pelatihan yang beliau ikuti adalah untuk membangun kepribadian, kedisiplinan, dan lain - lain yang berhubungan tentang pembentukkan karakter.

Dalam pelatihan itu, beliau memiliki suatu tantangan pada malam hari. Tantangannya adalah mencari koin di sebuah lahan dimana banyak ilalang tumbuh. Bayangkan teman - teman, KOIN adalah sebuah benda logam kecil dan bundar dimana diletakkan dalam ilalang yang tumbuh tinggi dan dalam keadaan malam hari dengan ditemani oleh senter yang kecil. Sebagai manusia, wajar kalau kita merasa atau berpikir, "Ah... mana bisa? Pasti akan susah ini untuk menemukan koin itu... " Ya kan ? Ya kan? hahaha. Saya pribadi pasti juga merasa atau berpikir seperti itu walaupun mungkin akan sekilas dan lebih fokus pada gelap. SAYA TAKUT GELAP soalnya.. hahaha.. Apalagi di dalam satu lahan ilalang yang kemungkinan besar banyak serangga. Khususnya kalau ketemu kecoa.. Grrrrr! hahhaa..

Dari tantangan itu, beliau mengatakan bahwa sebenarnya caranya mudah sekali.
Beliau mengatakan seperti ini, " Ilalang kalau sudah diinjak oleh orang lain pasti akan meninggalkan jejak. Ketika saya tahu bahwa disuruh mencari koin, saya langsung mencari ilalang yang janggal, dimana kelihatan seperti sudah diinjak oleh seseorang. Dengan begitu, saya mudah mendapatkan koin. Ketika seorang teman lainnya belum mendapatkan sama sekali di setengah jam pertama, saya sudah mendapat dua koin hanya dengan melihat dengan teliti ilalang mana yang terlihat janggal."

hahahhaa.. Memang!!! Dosen saya satu ini bukan hanya pandai, tapi beliau cerdas.. Baik hati juga.. XD

Kalau dipikirkan kembali cara beliau menyelesaikan tantangan bagus dan cerdas kan teman - teman? haha..
Saya aja tidak sampai memikirkan seperti itu.

Saya jadi sadar teman - teman, dari cara beliau menyelesaikan masalah itu melihat dimana sih lahannya? Seperti apa sih lahannya? Apa kelemahan dari lahan dimana kita mendapat tantangan?

Kadanggg... Atau mungkin seringnyaaa... Ketika tantangan datang ke dalam kehidupan kita, yang jadi fokus kita pertama tantangan itu. Tapi kita tidak melihat pada hal yang lainnya. Seperti apa sih dasar dari tantangan itu ada? Darimana asal tantangan itu? Ato masih banyak lagi lainnya yang sering atau kadang tidak kita perhatikan.

Dari kisah koin dosen saya tadi, mungkin bisa jadi pembelajaran buat kita masing - masing untuk jangan terlalu fokus pada apa yang harus kita selesaikan, apa yang harus kita lakukan untuk tantangan yang ada.

Mari kita coba untuk selain menerima tantangan, kita juga belajar untuk membuka mata lebih luas, membuka hati lebih lapang, membuka pikiran untuk lebih jeli dalam sudut pandang yang belum dilihat dari hal apapun yang kita terima dalam hidup. Dengan seperti itu bisa saja penyelesaian masalah justru dapat ditemukan, atau bisa saja dengan cara seperti itu kita jauh lebih rileks dan sabar untuk menyelesaikan masalah atau tantangan..


Itu yang saya dapat dari kisah koin beliau, teman - teman. Mungkin ada dari teman  - teman yang punya pandangan lain dari kisah beliau yang singkat tadi? Boleh dishare.. Karean dengan men-sharing-kan setiap sudut pandang kita, yang akan kita pelajari akan semakin beragam dan kita juga jadi tahu sisi lain untuk belajar kan?hehehhee..

Semoga bermanfaat ya buat teman - teman.. God blesssss

Minggu, 16 Desember 2012

BESAR atau KECIL ?

HOLAAAAA Temannn - Teminnn.,..

Akhirnyaaa... Setelah ujian akhir saya bisa ngeblog dengan puas kembali..
Banyak nih di dalam kepala yang mau dituangin dalam blog..

Jadi... Kembali ijinkan saya buat sharing tentang apa yang saya dapat buat teman - teman semua.. :D

Kali ini saya akan share bagaimana saya diajarkan salah satu hal yang luar biasa juga. Sebuah pelajaran yang didalam hidup juga dibutuhkan. =D
Dan melalui pelajaran ini saya dibukakan lewat pikiran dan hati.

 " Untuk punya hati yang besar dalam menghadapi tantangan, serta Untuk punya pikiran yang fokus dengan apa yang ada sekarang ini juga."

Saya belajar lagi nih teman - teman... Tentang hal yang pernah saya tulis di blog yang lalu. Mungkin teman - teman yang sudah baca masih ingat bahwa kita ini lebih baik untuk melihat proses yang kita jalani dari pada melihat apa sih bayangan kita tentang gimana hasil yang akan kita dapatkan. Kalau belum mungkin bisa mencari di salah satu tulisan blog saya. hehehe.. =p

Mari masuk ke cerita... hohohoho


Jumat minggu lalu saya harus rapat untuk sebuah acara dimana saya turut campur menjadi panitia dalam acara tersebut. :)
Sejauh pengalaman - pengalaman yang saya dapatkan hingga sekarang ini, saya selalu mendapati bahwa anggaran dana untuk acara yang akan didapatkan itu adalah titik kedua yang  menjadi perhatian. Yang pertama, beberapa panitia akan menjadikan keberhasilan acara tersebut menjadi fokus utama. Yang kedua, panitia akan menjadikan kecukupan ( bahkan kalau bisa lebih ) dana untuk fokus yang kedua. Nah, kali ini fokus kedua yang akan saya bahas. Didalam fokus kedua ini juga yang menjadi titik utama tulisan blog ini dan berhubungan dengan pelajaran yang saya dapat dari seseorang dari rapat jumat lalu.

Dalam sebuah rapat kemarin, dana yang harus kami dapatkan untuk membiayai acara kami adalah jauh lebih besar dari pemasukan yang pertama. Pemasukan kami adalah Rp 1.500.000,00 dan pengeluaran kami adalah kurang lebih Rp 8.000.000,00.. Pengeluaran dan pemasukan lebih tinggi pengeluaran kan?

Melihat bahwa sebesar itu anggaran yang kami harus dapatkan timbullah beberapa pemikiran yang diucapkan teman - teman panitia dalam rapat. Ada yang mengatakan seperti ini :
1. Wow... Banyak ya...
2. Pemasukan kita berapa? Satu setengah juta? Koq banyak pengeluarannya ya?
3. Harus cari dana banyak nih...
4. Acara bentar lagi ya.. Dananya juga harus dikejar tuh..

Seperti itu kalimat - kaliamat yang terlontar... Teman - teman bisa ambil kesimpulan dari kalimat - kalimat yang terlontar?

Ada rasa khawatir, ragu, tidak percaya diri, cepat - cepat ingin mendapat hasil, takut pada nominal pengeluaran, dll. Ya kan? hehehe

Sampai pada disaat dimana kami selesai melaporkan kemajuan setiap seksi, sampai pada penanggungjawab acara kami untuk menyampaikan teguran, nasihat, komentar, saran, dan lain - lain.

Pertama, teman saya yang bertugas sebagai penanggungjawab mengomentari beberapa hal untuk beberapa seksi demi kemajuan dan perubahan cara kerja. Sampai pada pesan terakhir yang ia sampaikan, teman saya sebut saja Si T, mengeluarkan selembar uang Rp 10.000,00.

T mengatakan, "Ini berapa?"

Kami menjawab, "Sepuluh ribu."

T bertanya, "Sepuluh ribu ini besar apa kecil?"

Salah satu dari kami ada yang nyeletuk menjawab "Ya besar kalo dibanding seribu atau lima ratus."

T menjawab "Iya betul. Sekarang saya mau tanya, pengeluaran kalian kurang lebih Rp 8.000.000,00 besar apa kecil?"


Dari pertanyaan terakhir ini membuat rapat menjadi ramai. Ada yang menjawab besarrrrr, ada yang menjawab kecilllllll.
Terus dilakukan deh voting. Siapa yang jawab besar? Siapa yang menjawa kecil?
Banyak yang menjawab besar.

Pertama melihat bahwa teman - teman banyak yang menjawab besar, saya jadi berpikir, "kenapa harus melihat kalau nominal segitu besar? Bukannya dengan berpikir bahwa itu nominal yang kecil akan membuat kita lebih mudah menggapai nominal itu?"

Tapi apa yang saya pikirkan salah dengan pemikiran teman saya T.

Dia menjawab seperti ini.

"Kalau melihat kurang lebih Rp 8.000.000,00 adalah nominal yang besar. Karena apa? Uang itu belum ada bentuk nyatanya. Jadi benar uang itu besar untuk kita semua sekarang ini. Tapi jumlah itu akan menjadi kecil kalau sudah ada ditangan kita. Maka dari itu, mari kita lakukan proses yang memang harus terjadi untuk memenuhi nominal itu menjadi nyata dan pada saat itu kita akan menyebut nominal itu kecil bagi kita."


Mendengar jawaban teman saya itu, seperti yang sudah saya katakan sebelumnya. Saya menjadi ingat bahwa fokus pada proses itu memang dimana - mana akan jauh lebih baik dan membantu. Dan perlu dilihat juga dalam pesan dari teman saya itu, bahwa walaupun BESAR pada sekarang ini, akan menjadi KECIL kalau kita mau menjalani, berproses, berjuang mendapatkan GOAL yang sudah disusun, dan menjadi pemenang.


Setelah teman saya, T, menjelaskan mengapa jawabannya adalah nominal yang besar, ia bertanya kembali,."Kalian percaya bahwa Rp 10.000,00 ini akan menjadi kecil buat kalian karena sebentar lagi Rp 8.000.000,00 akan nyata didepan kalian?"


Mendengar jawaban kami semua serempak " IYAAAA!!! "..

Teman saya langsung memberikan uang tersebut untuk masuk dalam kas acara kami.


Nice lesson, right??


Dihari itu saya belajar tentang bagaimana kita memiliki pandangan akan apa yang kita hadapi. =D

Tentu saja dalam hidup ini tidak hanya nominal uang yang akan kita jumpai, banyak hal dan bahkan bisa saja lebih rumit dari pada jumlah nominal. Tapi ayo teman - teman, hadapi itu! Jalani! Fokus saja pada proses yang memang harus dilalui, dan nanti kalian akan terkejut dengan hasilnya. =D


God blesssss

Selasa, 27 November 2012

Belajar dari KATAK untuk Cita - Citamu

-->Selamat sore smuaaa...
Jarang - jarang nih saya nulis blog di sore hari..
haha

Dan ngomong - ngomong, saya menulis blog di sore hari ini tepat disaat saya sedang mengikuti mata kuliah psikologi pendidikan di campus.. #Oupss..

Bukan memberi contoh yang buruk, cuma keburu saya lupa mau menulis apa.. hehehe.. 
=p


Sore ini saya mengikuti kuliah psikologi pendidikan..
Tema pembelajaran hari ini adalah tentang GOAL..  Tujuan hidup.. :)
Tema yang tidak akan sia - sia untuk dibahas dalam mata kuliah ini.. :)

Dosen saya mengatakan bahwa GOAL itu ada untuk menjadi motivasi dalam hidup ini..
Memang tidak hanya melalui goal saja.. Banyak hal, tidak hanya goal yang dapat menjadi motivasi. 

Lalu sebelum masuk kedalam pemabahasan yang lebih dalam lagi mengenai GOAL, Dosen saya mengatakan bahwa ada salah seorang mahasiswa yang bertanya, "Apakah seluruh tujuan hidup kita itu harus disharekan pada semua orang atau orang - orang disekitar kita, bu?"

Lalu dosen saya memberikan perumpaan untuk memberi jawaban pada pertanyaan mahasiswa tersebut... 




  

          Suatu hari, pada siang hari, diadakanlah sebuah perlombaan. Perlombaan ini adalah sebuah perlombaan yang khusus diikuti oleh katak. Segerombol katak harus berjuang mencapai tempat yang tertinggi. 
          Saat perlombaan berlangsung, seluruh katak berjuang masing – masing. Banyak penonton yang menyaksikan katak – katak itu. Dan banyak dari mereka berkata "Ahh... IMPOSSIBLE.. Mereka tidak mungkin dapat mencapai tingkat yang paling tinggi itu."
          Mendekati detik - detik akhir perlombaan, beberapa katak tidak bisa mencapai puncak tertinggi itu. Tapi ada satu katak yang mampu mencapai puncak tersebut. Dan sudah pastinya DIALAH PEMENANGNYA. Banyak kata - katak yang menjadi penonton atau peserta bertanya, "Mengapa ia mampu untuk mencapai puncak tertinggi itu? Bagaimana itu terjadi?" 
          Jawabannya adalah . . . Katak itu tuli. Karena kekurangannya yaitu tidak dapat mendengar, ia jadi memiliki jalan yang lancar untuk terus naik ke puncak tertinggi. Akhirnya yang didapat, keberhasilan. =)


Nah... Kalian semua mungkin beberapa sudah pernah mengetahui kisah katak diatas. =)
Tapi mari kita lihat kembali. Apa sih tujuan si katak yang menang tadi dalam perlombaan? Pastinya, berhasil untuk mencapai puncak bukan? Dan apa yang ia dapat? Ia berhasil. 
Mungkin dari antara kita akan berpikir atau mengataka, "Ah... katak itu kan tuli.. Jadi ia mampu untuk menjadi pemenang."
Tapi bukan kekurangan katak itu yang mau saya bagikan dan saya fokuskan dalam posting kali ini teman - teman. Kita ambil inti perumpaan katak tersebut teman - teman. :)

Melihat kembali pada pertanyaan mahasiswa diatas yang saya tuliskan.. Dosen saya menjawab dengan perumpaan diatas. 
Ternyata, maksudnya adalah kalau kita ingin mensharekan tujuan hidup kita, kita harus siap untuk menjadi orang yang tuli. Karena kalau kita tidak siap untuk tuli, jangan pernah sedikitpun atau hanya sekali - kali mensharekan tujuan hidup atau mimpimu.

Paham kan? =)

Tuli bisa diartikan kita menutup telinga akan perkataan apapun, baik buruk atau sangat buruk dimana perkataan yang berupa pesan, kritik, atau teguran yang membuat kita jatuh untuk mencapai tujuan kita setelah kita mensharekan tujuan hidup / mimpi / cita - cita kita.
=)

Jadi perenungan untuk pribadi kita masing - masing ya teman - teman =)

Sebuah pesan dan pelajaran yang berharga dari kisah katak diatas. :)
Dan satu lagi . . .
Setiap ada tujuan, jangan biarkan semuanya mengalir begitu saja, hanya mengalir mengikuti arus yang ada..  =)

SEMANGAT !!! 
Kejar cita - citamu, dan JADILAH TULI UNTUK MENGGAPAI TUJUAN ATAU CITA 0 CITAMU.. =)

God bless

Minggu, 25 November 2012

Tempat Perlindungan

Apakah bisnis yang paling menguntungkan di masa krisis ekonomi?

"Bisnis Hiburan", jawab Thomas M. Andersen, seorang konsultan investasi.

Alasannya?

Dalam majalah Kiplinger's Personal Finance is menulis : "Saat badai ekonomi menerpa, orang mencari penghiburan dan perlindungan dalam segelas wiski, satu pak rokok, atau keberuntungan di meja rolet. Fakta menyatakan bahwa saat ekonimi lesu' bisnis judi (kasino), minuman keras, dan dunia hiburan justru melonjak". Ironis. Di sana orang merasa terhibur dan mendapat perlindungan, padahal di sana orang makin terjerumus ke dalam krisis!

Masa krisis kadang tak terhindarkan. Ada masa ketidakadilan. Pejabat yang semena - mena bertambah jaya. Sementara orang yang tulus hati dan jujur tambah miskin dan tertindas.

Apakah diantara kita sedang merasa dilanda yang namanya krisis? Merasa penat dan butuh hiburan? Hati - hati dalam memilih tempat untuk berlindung. Tempat hiburan adalah tempat dimana mengajak anda lari sejenak dari kenyataan. Begitu kembali ke realita hidup, kita akan bisa makin kehilangan semangat. :)