Selasa, 25 Juni 2013

Sepanjang Jalan Kutha Semarang - Jogja

Good Night!!
Hello teman - teman!!
Gimana kabar hari ini??
Selalu sampai kapan pun yang saya harapkan teman - teman juga selalu mempunyai kabar baik walaupun didampingi kabar buruk.. hehehe.. Karena indah bukan ketika kita punya hal buruk tapi punya hal baik yang lebih sering untuk disyukuri sehingga kita punya pandangan bahwa esok pasti akan lebih baik? hehe.. ^^ Akibat saya menonton Lawyers Club dikamar guest house ini saya dapat kata makan yang indah itu,, "percayalah esok akan lebih baik".. ^^ hahahahaha


Well..
Lepas dari basa basi yang nanti malah menjadi tertuju pada dakwah, mari kita masuk ke apa yang akan saya sampaikan hari ini.. XD LOL

Hmmm..
Hari ini akan dimana saya dan akan kemana saya tidak pernah terpikir..
Tapi satu yang pasti, mau dimana saya, mau kemana saya, Dea akan selalu excited.. Karena apa?
Karena saya adalah tipe orang yang tidak begitu suka berada pada zona nyaman terus menerus..
:)

Ceritanya..
Hari ini saya berada di Guest House yang entah apa namanya.. hoho..
Besok akan saya pos kan gambar dan lokasi serta harganya, biar menambah banyak tempat buat teman - teman jika mencari guest house..

Saya di Yogyakarta.. Kuthane Gudeg.,.
Dari Semarang, Kuthane Bandeng.. hahah
Menemukan sepanjang jalannn.. 

Mau ditanya darimana saya bikin slogan kaya begitu, silahkan tanya kepada Tuhan darimana otak saya ini bisa punya ide seperti itu,, hahaha

Saya berada Yogya untuk satu tujuan, yaitu ke
BALIIIIIIIIIIII !!!!!
Wuaaa..
Tempat yang sebenarnya masuk list juga untuk jadi tempat tinggal.. haha..
Well, ini sebenarnya benar - benar UNEXPECTED HOLIDAY..
Kenapa begitu?
Saya karena jujur saya tidak niat untuk ke Bali pada bulan ini baik bulan depan,,. Saya ada Final Test..
Tapi dikarenakan kuliah saya sudah banyak selesai, dan tiket yang di beli oleh keluarga besar saya sisa 1 tiket, SAYA IKUT! hahah.. Dengan motif ingin liburan juga sebenarnya.. XD


Bersyukur?
Iya..
Sedikit merasa aneh karena kebiasaan belum libur tp sudah libur?
Iya..
Bahagia?
Iya..

Sekilas cerita pemberhentian sejenak sebelum ke tempat tujuan,
Yang saya ingin sampaikan adalah . . .

Saya merasa excited sekali..
Namun..
Sepanjang perjalanan saya melihat beberapa hal yang membuat saya merasa terharu sekaligus heran juga..
Ketika melewati lampu merah pertama sebelum masuk di daerah monjilan atau apa itu namanya, pokoknya sudah masuk di daerah Jogja..
Ada seorang anak kecil, yang sepertinya pengamen, tapi mengantuk,.
Gadis kecil itu duduk di tiang - tianh kuning tepat dibawah traffic light..
Kelihatan sekali bahwa gadis itu kecapekan..
Tertidur pulas sampai kepalanya benar - benar tertunduk dan tangannya lunglai ketanah..
Bajunya lusuh berwarna biru tua..
Sudah sekita pukul setengah sembilan malam ketika saya melewati traffic light tadi..

Hmm...
Apa yang kamu lihat jika kamu membayangkan apa yang saya ceritakan di atas?
Apa yang kamu tangkap?

Saya lebih melihat bahwa,,
Senangnya jadi gadis itu..
Namun bukan bermaksud menghina..
Hanya saja, dia bisa tertidur pulas tanpa ada rasa malu (kelihatannya)
Dan tentu saja walaupun mungkin hidupnya berat, tapi gadis itu juga tetap kerja pada malam hari, yang artinya ada kerja keras untuk hidupnya meskipun buat saya jalannya kurang benar,,.
Teharu, tapi juga heran..

Itulah kenapa ketika saya melihat tayangan Indonesian Lawyers Club dan mendengar kalimat "Percayalah bahwa esok akan lebih baik", saya teringat apa yang saya lihat tadi.. :)

Hmm.. Well..
Meski ada orang yang akan berata, ya itu jalan hidupnya..
Tapi buat saya, melihatnya sebagai itu proses hidupnya untuk *semoga* lebih baik..
:)
Tidak akan salah untuk tetap positive thinking bukan?

:)

God blessss.. :D
Have a good sleep.. :D

Minggu, 23 Juni 2013

Tulisan "Tak Tahu"

Ga tau harus menulis apa..
Tapi yang pasti hanya ingin menulis saja..
hahaha


Good night teman teman...
Apa kabar seminggu ini?
Banyak hal yang mengecewakan kah?
Atau banyak hal yang patut untuk terus disyukuri?


Saya selalu berharap biar apapun yang terjadi disekitar saya, semua mampu memandangnya dengan sudut pandang berbeda dari biasanya atau dengan perspektif baru yang dapat membuat kita menemukan arti di setiap hari, atau menemukan sisi positif di setiap hal yang kita alami yang bisa saja selalu membuat kita merasakan emosi negatif.. :)

Bukan mau merasa sok teoritis atau menujukkan bahwa saya selalu saja mengajak untuk berpikir positif..
Hanya saja..
Jika kita menyadari bahwa hidup pada jaman sekarang ini..
Tidak semuanya mudah bukan?
Banyak hal yang terjadi..
Persitiwa dari negara kita saja
Naiknya harga BBM..
Polusi yang sudah mulai masuk di kota - kota hijau..
Well, see?
Itu problem lho kalau kita lihat dengan jeli dan hati yang peka.. :)
Dengan semua yang terjadi saat ini., kedepanpun siapa yang tahu apa saja yang memburuk apa saja yang membaik? Ya kan?
Nahhh.. mari coba praktek bersama - sama...
Setiap masalah yang kita temui, peristiwa apapun itu,
Yang membuat banyak orang demo, mengeluh, marah, dan lain - lain
Coba pandang itu dari sudut yang belum pernah teman - teman temui..
Pasti berbeda dalam hasilnya berbeda dalam menyelesaikannya.. :)


Lihat contoh yang simple diatas..
Kenaikan harga BBM..
Sepanjang sehari kemarin sebelum BBM harganya dinaikkan..
Semua pom penuh sekali..
Baik yang sepeda motor atau pun yang mobil..
Sampai ada pula yang membawa banyak dirigen atau botol untuk membeli dengan harga yang masih murah..
Padahal...
Apa yang dibeli kemarin apakah akan bertahan untuk selamanya selama kita memakai kendaraan kita?
TIDAK AKAN..
Kedepan ketika semua persediaan habis, sudah pasti kita bakal beli lagi..
Hanya dengan harga yang terpaut tidak lebih dari 10 RIBU lhooo..

Saya hanya heran.. hehe..

Ada beberapa yang mengungkapkan di jejaring sosial..
"Wah... Buruan malam ini beli bensin, sebelum besok harga naik"

Lucunya saya bertanya sendiri dan menjawab sendiri waktu melihat tulisan itu..
Memang kenapa kalau besok harga BBM sudah naik?
Memang ga akan beli lagi kalau harga BBM sudah naik?
Dan lain - lain..

Seolah - olah.. Harga yang naik itu bagaikan masalah yang dilihat mengancam, meresahkan, atau tidak adil..
Saya yang tidak tahu banyak soal politik, karena tidak mau belajar hal itu juga, ditambah saya tidaklah orang yang suka membaca berita secara rutin..
Tapi setikdaknya saya tahu..
Bagaimana menyikapi apa yang terjadi di umum, meskipun banyak yang tidak menyetujui, tapi tidak kalah banyak juga yang melakukan hal yang sama dengan saya..

Bagi saya..
Harga bensin naik, pemerintah pun sudah memikirkan harus bagaimana kedepan, apa nanti tanggapan masyarakat..
Mari lihat dari sudut pandang kita bukan seorang rakyat yang merasakan harga bensin yang naik
Tapi mari lihat bahwa kita ini ada di posisi si pemerintah yang dihadapkan pada situasi harus memutuskan harga bensin naik atau tidak..
Pemimpin yang benar dan baik
Bukan asal saja membuat dan mengeluarkan keputusan
Dibalik cap pemimpin yang benar dan baik
Dia punya pundak yang luar biasa kokoh untuk beban yang nantinya akan diletakkan
Kita lah yang menaruh beban itu dipundaknya..
Mari rasakan bagaimana itu terjadi pada kita..
Kita ingin suatu hal yang dapat dimajukan didepan
Tapi kita tidak mau hati ini peka dan mata terbuka
Untuk membantu..

Seringnya, kita ingin dibantu saat kita susah.. Tapi ketika yang lain susah, kita sulit (bukan tidak mau) untuk mengikut sertakan diri untuk susah juga, untuk membantu.. :)

Well, tulisan yang tadinya "tak tahu" mau menulis apa ujung- ujungny malah bahas BBM dan sudut pandang.. hahahaha..

Ya sudahlah.. XD
Yang penting menulis hal yang bermutu daripada tidak sama sekali..
Nyambung ga nyambung yang penting tetap bawa pesan apa yang mau disampaikan..
XD


See you on the next post.. :p

Senin, 10 Juni 2013

About Love Part II

Bagaikan bibit . . .

Impian . . .
Beri bahagia
Beri duka
Beri integritas
Beri kehormatan
Beri tantangan

Impian . . .
Sanggupkan diri untuk bangkit
Sanggupkan diri untuk berlutut
Sanggupkan diri untuk menatap awan
Sanggupkan diri untuk senyum
Sanggupkan diri untuk berbalik
Sanggupkan diri untuk melangkah

Impian . . .
Awalnya 
Bagaikan sinar mentari
Bersinar cerah
Tunjukkan harapan dan doa

Impian  . . .
Tengahnya 
Penuhi tantangan
Beri peluh tiada henti
Tunjukkan jalan berkabut dan berbatu

Impian . . .
Jalannya 
Bagaikan kaki yang harus melangkah 
Tanpa sekalipun tak boleh tuk berhenti
Bagaikan mata yang harus tetap benderang
Tanpa sekalipun tak boleh redup,
walau tiga lima entah berapa detik pun

Impian . . .
Akhirnya 
Mampu beri senyum merekah
Mampu usap peluh tak henti
Mampu beri goresan luka
Mampu menghidupkan lebih lagi

Semua itu . . .
Narasi impian
Hasil beragam impian
Tapi manusia . . .
Pelaku impian
Pemimpin impian

Meski gagal
Meski berhasil
Meski terlupakan
Meski belum usai
Meksi sudah menjadi rongsok


Tangan . . Kaki . . Pikiran . . Hati
Bahkan Peluh
Tak mampu kalah 
Dari besarnya proses impian
Yang bagaikan bibit

Kuat  . . Tertanam . .
Bertumbuh . . Berproses . .
Bermetamorfosa :)
 

 

   

Minggu, 09 Juni 2013

Tidak Lupa Diri..

Pada masa yang sama, Rick Warren, penulis buku Purpose Driven Life, mengalami dua hal yang bertolak belakang. Ia menuai kesuksesan besar karena bukunya tercetak hingga 15 juta eksemplar. Namun bersamaan dengan itu, hatinya merasa berat karena istrinya, Kay, diserang kanker.
Menyikapi hal bertentangan ini, Rick berkata, "Saya terbiasa berpikir bahwa hidup adalah deretan gunung dan lembah-kita berjalan melalui saat-saat gelap, mencapai puncak gunung, kemudian kembali lagi, begitu terus-menerus. Kini saya tidak percaya itu lagi. Hidup ini lebih seperti dua jalur kereta api yang menyatu di ujung, dan di sepanjang waktu Anda akan menjumpai hal baik dan juga hal buruk.

Sebanyak apa pun hal baik yang Anda terima, Anda tetap akan menghadapi hal buruk yang mesti diatasi. Sebaliknya, seburuk apa pun hidup yang Anda jalani, selalu ada hal baik yang dapat disyukuri."
Menyadari bahwa manusia tak dapat menghindar dari hidup yang berdinamika seperti dua "jalur kereta", ada tiga nasihat sederhana tetapi sangat penting untuk selalu dilakukan, dalam segala keadaaan-baik dan buruk-yakni: bersukacita, berdoa, mengucap syukur. Agar ketika suka datang, manusia tak menjadi takabur. Atau, ketika duka menyapa, manusia tak menjadi habis asa.
Sebab, sesungguhnya melalui jalan ini Tuhan menolong manusia untuk selalu melihat hidupnya secara seimbang. Bahwa hidupnya terselenggara bukan karena kekuatannya sendiri, tetapi selalu ada Tuhan yang berdaulat. Dan, bahwa manusia hidup bukan hanya untuk menikmati dunia, tetapi bahwa ada urusan kekekalan yang harus dipersiapkan sekarang.


DUKA DAN BAHAGIA KADANG. DATANG BERSAMAAN AGAR KITA TAK LUPA DIRI DAN LUPA TUHAN!


Selamat beraktifitas . Tuhan memberkati

Kamis, 06 Juni 2013

Menerima dengan Hati yang Tulus

      Ada sebuah kisah tentang seekor anak harimau yang ditinggalkan oleh induknya sesaat sesudah ia dilahirkan, dan harimau itu dibesarkan oleh sekawanan kambing yang bersahabat. Setiap hari anak harimau tersebut bermain bersama anak - anak kambing, menyusui pada induk kambing, dan tidur di kandang bersama - sama kambing itu.

      Lambat laun, harimau itu mulai berpikir bahwa ia adalah salah seekor kambing. Ia mencoba sekuat tenaga untuk mengembik seperti kambing, untuk menumbuhkan selera makan rumput, dan melompat - lompat seperti kambing. Tetapi bagaimanapun juga anak harimau itu tidak pernah dapat mengikuti semuanya persis sama.

      Suatu hari, seekor harimau Bengali yang sangat besar keluar dari hutan ke tanah Lapang dimana anak harimau dan kambing sedang bermain. Ia mengeluarkan auman yang dahsyat. Semua kambing ketakutan untuk bersembunyi, tapi anehnya, harimau kecil itu malah merasa tertarik pada binatang yang sangat besar itu.

      Harimau besar membawa harimau kecil turun ke sungai terdekat dan menyuruh harimau muda itu berkaca di air. Harimau kecil itu kaget dengan apa yang dilihatnya. Kemudia harimau besar duduk dan melepaskan auman yang menggema di seluruh hutan. "Mengapa kamu tidak mencoba mengaum seperti itu?" katanya mengejek. Harimau kecil berusaha meniru harimau besar, duduk dengan pantatnya, dan mengaum sekeras mungkin. Akhirnya, ia merasakan deru suara dalam kerongkongannya. Suara itu semakin lama semakin kuat, sampai akhirnya, harimau muda itu membuka mulutnya lebar - lebar dan mengeluarkan auman yang menggetarkan hutan.

      "Sejak hari itu, demikian kisah itu, harimau muda tahu bahwa IA TIDAK PERNAH DAPAT HIDUP SEPERTI KAMBING"


Nah...
Bagaimana dengan posisi dirimu hari - hari ini teman?
:)

Sudahkah sepenuhnya kita menerima semuanya dengan tulus?
Semuanya yang saya maksud adalah...
Diri kita..
Kelebihan kita
Kekurangan kita
Keunikan kita
Rupa kita
Berat badan kita
Tinggi badan kita
Bakat kita
Kemampuan intelektual kita
Yang dimana semuanya itu berbeda dengan orang - orang disekitar kita..

Saya, sangat sangat sangat yakin tidak ada, bahkan 30% ada seorang yang memiliki suatu hal dalam diri sendiri yang sama... :)


Persoalannya adalah kita sering menemui atau bahkan mengalami tidak dapat menerima diri kita..
Karena rasa iri harti, karena rasa tidak percaya diri, dan karena tidak adanya rasa bersyukur..

Belajar dari harimau muda tadi adalah inspirasi simple kedua yang saya temui..
Sedangkan dengan inspirasi pertama saya berhubungan dengan penerimaan diri dengan tulus ini berasal dari salah seorang teman yang bercerita pada saya tentang kehidupan yang dialami dari masa sd sampai perkuliahan saat ini..

Cerita intinya adalah karena dorongan dari lingkungan dalam bahwa ia harus memiliki berat badan yang kecil membuatnya menjadi terobsesi untuk benar - benar menjauh dari berat badan yang berlebihan..
Tidak berhenti sampai timbulnya obsesi itu, tapi yang kurang baik pun terjadi.. Bahwa teman saya mulai kehilangan arah hidupnya, ia malas untuk ini itu, bahkan sempat INGIN MENGAKHIRI hidupnya..

Kita pun, mungkin sering melihat bahwa lingkungan dalam seperti keluarga atau lingkungan luar seperti teman dan sesama yang sering memojokkan atau membuat kita merasa rendah diri dengan apa yang diucapkan.. 
"Kamu gendut!"
"Hey kamu pendek!"
"Wah kaki apa tuh.. Sebesar lobak rakasasa."

Menyakitkan bukan kata - kata itu jika posisi teman - teman adalah sebagai orang yang pendek atau berlebihan berat badan. Bagi orang yang belum dapat menerima dirinnya dengan tulus, pasti ada rasa tersinggung yang walaupun intensitasnya rendah..

Nah ini lah yang diterima dan dialami oleh teman saya..

Saya sempat shocked dengan apa yang dialaminya..
Saya melihat bahwa dia adalah sosok yang kuat, yang penuh dengan canda, dan bahkan baik dalam kategori teman yang setia. 


Sepulangnya dari kuliah dimana saya mendapati cerita dari teman tersebut.. Saya duduk termenung sambil menyalakan laptop.. Tujuannya sih mau buka facebook, tapi saya jadi beralih ke rak buku saya dan mencari sebuah buku yang berisi cerita bijaksana. Saya merasa bahwa saya pernah membaca suatu kisah yang berhubungan dengan kisah teman saya..

Kisah harimau muda tadi sangat benar teman..

:)

Kamu dan saya tidak akan pernah hidup seperti layaknya orang lain yang menjadi contoh kita.. Kamu dan saya tidak akan pernah hidup seperti orang lain yang mengatakan diri kita ini dan itu dimana kalimat itu menjatuhkan diri kita..

Yang dapat membuat kita berbeda dalam arti berbeda dalam hal baik adalah DIRI KITA SENDIRI..
Yang dapat mengubah diri kita untuk menerima keadaan diri kita secara tulus adalah DIRI KITA SENDIRI..
Yang dapat mengalahkan apa yang dikatakan orang lain dimana itu tidak sesuai dengan apa yang kita rasakan adalah DIRI KITA SENDIRI..

Semua adalah awal dari kesadaran bahwa kita ini bisa untuk melakukan perubahan jika kita ingin, kita bisa untuk membuktikan bahwa ucapan orang lain yang tidak benar kita benarkan dengan hal tulus yang dilakukan.. Contohnya disini adalah menerima diri kita secara tulus.. :)

Semoga bermanfaat teman - teman...
hehe

God bless all the time.. :D

About Love Part I


Inikah ?




 



Butuh 3 detik
Seperti yang dikatakan
Hanya 3 detik
Benar - benar terbukti
3 detik yang membawa rasa

Begitu cepat
Hingga bibir ini tak mampu bergerak tuk berucap
Tapi otak ini selalu terbayang
Walau satu waktu
Seperti kilat yang tersambar
Yang tinggalkan bekas

Inikah?
Cinta pada jumpa pertama
Hening dan bahagia yang menyatu
Tak sempat berkata
Atau tak mampu?

Ingin menamai ini cinta
Tapi tak mampu
Lain hal dari hening dan bahagia
Perbedaan dan keyakinan
Dua hal menyatu
Yang jadi lawan
Yang buat tak mampu

Tapi...
Inikah?
Inikah cinta?
Jumpa pertama
Terbawa hingga kini
Saat jumpa ataupun tak jumpa

Sekali waktu
Coba kutatap
Ingin kusapa
Tapi tetap tak kuasa
Jarak yang kau beri di satu waktu
Buatmu menjauh
Buatku ragu dan tak tahu harus apa

Sekali waktu lagi
Tatap
Sapa
Senyum
Jumpa
Percakapan
Pudarkan ragu
Pudarkan perbedaan
Pudarkan jarak
Sekali lagi...
Inikah?
Cinta . . .

Ingin kuucap
Semua rasa
Inginku rasa
Suatu kelegaan
Ingin kubebaskan
Rasa ini


#continue

By : Adrea :)

Senin, 03 Juni 2013

Dari Tiga Ratus Rupiah Jadi Belajar

Malammm temann.. :)
Well.. how are you today?
:D

Yang pasti, mau merasakan senin yang melelahkan atau menyenangkan tetap semangat yaaa sampai menutup hari ini.. hehe

Well..
Siapa sih diantara kita yang pernah atau bahkan sering merasakan beli barang atau makanan dan ada kembalian dari apa yang kita beli, namun si penjual ga punya kembaliannya karena receh???

Misalnya nih.. Kita lagi brunch bareng.. Kita pilih menu Hakau, yang harganya Rp 12.900,00.. Kembaliannya Rp 2.100,00, karena uang yang kita bayarkan Rp 15.000,00. Tapi... begitu makanan diantarkan ke meja kita beserta kembaliannya Rp 100,00, si penjual mengatakan, "Maaf kami tidak ada seratus rupiahnya, ini kembalian duar ribunya. Terima kasih."

Pernah ga kalian mengalami seperti itu?
Dan kalau pernah atau sering, apa yang akan kalian lakukan?
Marah?
Komplain?
Membiarkan, anggap saja amal.
Atau bertanya kenapa tidak dicarikan kembaliannya.
Atau apa aja sih yang akan teman - teman lakukan?
:)


Kalau saya nih.. Sebelum kejadian kemarin minggu yang saya alami, saya akan membiarkan. Karena memang itu kebiasaan saya begitu menemukan pengalaman seperti cerita diatas. Kalau hanya seratu sampai sembilan ratus rupiah masih saya biarkan koq.. Tapi begitu seribu sampai jumlah diatasnya, yaa otomatis saya pasti akan meminta.. Saya berpikir bahwa, "gapapa deh kalo seratus atau dua tiga ratus, dll".. hehehe.. 

Itu sih jujur pemikiran saya.. :p

Kalo kamu?


Nah... 
Kemarin minggu, saya memiliki waktu dengan keluarga besar.. 
Pergi ke sebuah mall dan makan bersama..
Disaat saya selesai dan memesan makanan buat menenangkan si cutie belly, alias perut lapar saya, hanya beberapa menit mungkin kurang lebih sepuluh menitan, makanan yang saya pesan datang juga..

Si pelayan mengantarkan beserta dengan bill dan kembaliannya.. Kembalian yang diberikan kurang Rp 300,00 dan dia mengatakan, "Maaf mbak, kembaliannya kurang Rp 300,00 , kami tidak ada receh".

Saya yang sedang menikmati Tekwan yang saya pesan di resto lain, saya menerima bill dan kembalian yang diberikan dan mengangguk - angguk.. Lalu melanjutkan menikmati Tekwan yang saya pesan.

Belum saja saya memasukkan suapan untuk menikmati tekwan yang sedang saya nikmati, Oma saya yang duduk tepat disebelah saya langsung mengatakan dengan tegas, "Lho.. harus dicari.. Masa mengembalikan Rp 300,00 tidak bisa. Kami kurang Rp 100,00 saja diminat, masa kamu kurang Rp 300,00 ga mengembalikan?"

Shocked saya.. Jujur.. hehehe..
Soalnya saya bukan tipe orang yang tegas.

Puji Tuhan, si pelayan yang mengantarkan makanan dan kembalian hanya tersenyum dan permisi untuk kembali ke dapur..

Hmm..
Awalnya nih ya, saya pikir koq si Oma saya jadi seperti itu? Saya pikir itu tindakan yang buruk. 


Sampai kami selesai berbelanja bulanan, kami mengantar oma sampai dirumah, dan kami pun pulang ke rumah juga..


Sampainya dirumah.. saya tanya ke mama, "Ma, tadi oma koq seperti itu ya ke si pelayan?"
Hal di mall tadi itu masih kebawa dalam pikiran saya.. Dan saya juga jadi merasa tidak enak dengan si pelayan.

Tapiiiiii...
Hal yang ga disangka..
Mama saya menjawab seperti ini, "Iya.. Tadi itu kurang sopan.. Yang oma kamu memang seperti itu.. Kalo salah memang ditegur langsung, tapi memang caranya salah. Cuman.. Kamu tau ga kalau itu sebenarnya tindakan yang benar?"


Saya cuma diem sebentar sambil mikir, trs saya tanya, "Bener darimananya?" " Kan kasian si pelayan tadi, ga enak tau maa."

Trus mama jawab lagi, "Iu benar.. Jadi gini....."


Bla bla bla..

Saya bercakap dengan mama dan tidak mungkin diketik karena terlalu panjang.. hehehehee..

Intinya seperti ini teman - teman..

Memang benar jika kita harus melakukan apa yang seharusnya kita lakukan. Memberi apa yang seharusnya kita berikan. Meminta apa yang seharusnya menjadi milik kita. Sekarang tanyakan ini pada diri teman - teman.. Ketika teman - teman menjadi seorang penjual yang menjual bakpau seharga Rp 8.000,00. Tapi saya sebagai pembeli hanya punya Rp 7.500,00. Saya mau bakpau itu. Teman - teman harus memberikan. Tapi saya hanya punya uang segitu. Apakah teman - teman mau memberikan pada saya? Jawabannya pasti macam - macam. Karena kemurahan hati akhirnya memperbolehkan saya menikmati bakpau yang teman - teman jual. Tapi karena timbal balik dari penjualan dan pembelian, pasti teman - teman tidak akan  memberikan sebelum saya membayar sesuai harga yang diberikan. Betul bukan?

Ini artinya... KIta melakukan apa yang memang menjadi TANGGUNG JAWAB kita...
Bukan soal kemurahan hati..
Bukan soal timbal balik dalam berdagang.
Bukan soal ketegasan..
Bukan soal mendidik..
Bukan soal jumlahnya..
Tapi soal TANGGUNG JAWAB..


Si mama lanjut cerita seperti ini...
Mama kenal ibu pejabat yang setiap kali suka banget belanja di supermarket dimana mama juga belanja di situ..
Suatu saat di tempat kasir waktu lagi bersamaan membayar, Bu pejabat itu mengeluarkan sebungkus plastik putih yang isinya permen.. Permen itu diberikan si cewe yang bertugas dikasir.. 
Ibu pejabat itu bilang seperti ini, "Mbak.. Saya kan kurang membayar Rp 25.000,00. Ini permen yang saya dapat dari supermarket ini kalau supermarket ini tidak bisa mengembalikan kembalian kepada saya walaupun receh. Jadi kekurangan saya, juga ingin saya bayarkan dengan permen yang saya kumpulkan ini. Terima kasih."


Hmm... How? 
Apa pendapatmu teman - teman?
Tidak suka?
Suka?
Setuju?
Tidak setuju?


Setelah saya mendapat nasehat dari mama tadi, begitu dengar cerita ibu pejabat itu dari mama, saya akan berpendapat SETUJU SEKALI.

Karena memang, "Bertanggung jawab" untuk sesuatu yang memang harus kita lakukan adalah PENTING.. 

 Fiuhhh.. 
Ngetiknya panjang mbakbro masbro.. wkwkwkw..

Tapi begitulah yang saya ingin bagikan buat teman - teman semua.. hehehe


Semoga memberi pelajaran tersendiri ya dari kisah Rp 300,00 saya, sampai kisah si ibu pejabat tadi.. hehehe

Learning by doing teman.. XD


Tuhan memberkati....
See ya next posting.. hehe